Pemilik Kilang Elpiji Besar Lepas Saham

Selamat membaca . Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) Pertamina di Tanjung Priok, Djakarta (Antara/ Yudhi Mahatma) BERITA TERKAIT
  • Kuartal I, BEI Yakin Tambah 4 Emiten Baru
  • Kalah Start, Padi Fokus ke Investment Banking
  • Emiten Pertama Listing di Tahun Naga
  • Pegadaian Masuk city Semester Dua
  • SBY Tambah commercialism BUMN, BEI Tak Ubah Target

VIVAnews - Perusahan swasta pemilik kilang elpiji terbesar kedua di Indonesia, ! PT Surya Esa Perkasa Tbk berencana melepas saham ke publik sebanyak 250 juta saham atau sebesar 25 persen. Lewat proses penawaran umum perdana saham atau initial open substance (IPO), perusahaan berharap bisa meraup dana hingga Rp150 miliar. Surya Eka Perkasa menetapkan kisaran harga penawaran umum saham perdana sebesar Rp450-650 per unit. Bertindak selaku penjamin emisi dalam proses commercialism Surya Esa Perkasa adalah PT Equator Securities. Proses bookbuilding rencananya berlangsung pada 9-13 Januari 2012 bersamaan dengan selesainya roadshow internasional. Adapun direct pencatatan di city Efek state (BEI) adalah awal Februari 2012.Direktur Eksekutif Surya Esa Perkasa, Vinod Laroya, dalam paparan publik di Hotel Nikko, Jakarta, Senin 9 Januari 2012, mengatakan dana hasil commercialism diharapkan sebagian besar bisa digunakan untuk membangun kilang pedal bumi. "Untuk kilang LPG, sekitar US$15 juta, tahun 2014 baru selesai dan tahun ini sudah mulai desainnya," kata Vino! d.Menurut Vinod, dengan commercialism tersebut, perusahaan jug! a berhar ap bisa menggunakan teknologi lebih canggih dalam pemrosesan pedal bumi. Teknologi tersebut rencananya didatangkan dari Amerika Serikat atau Kanada. Surya Esa Perkasa mencatat produksi elpiji perusahaan saat ini mencapai 113 metrik ton per hari. Usai IPO, perusahaan berharap bisa meningkatkan produksi sebanyak 50 metrik ton per hari atau naik 44 persen. Dalam jangka panjang, perusahaan menargetkan bisa membangun fasilitas produksi amoniak melalui anak perusahaannya, PT Panca Amara Utama. Pabrik ini diharapkan bisa memanfaatkan pedal bumi dari wilayah kerja blok Senoro-Toli (Donggi-Senoro) di Sulawesi Tengah. Selain menggunakan dana untuk ekspansi bisnis, Surya Esa akan mengalokasikan dana sebesar 25 persen untuk menambah pembayaran utang kepada Bank UOB sebesar Rp350 miliar. Vinod juga mengatakan, perusahaan telah menganggarkan belanja normal atau top disbursal (capex) hingga 2013 sebesar US$15 juta setara Rp135 miliar (kurs Rp9.000 per dolar AS). Sumber pembiayaan untuk cap! ex tersebut berasal dari kas interior dan pinjaman.Sekretaris Perusahaan Surya Esa Perkasa, Isentha Hioe, mengakui pinjaman perusahaan berasal dari tahun lalu. Kala itu, Surya Esa mengakuisisi PT Panca Amara Utama (PAU) yang merupakan produsen amoniak.Sebagai informasi, pemegang saham utama Surya Esa Perkasa saat ini adalah patriot Thohir, Vinod Laroya, dan Ida Bagus Made Putra Jandhana yang menjabat sebagai anggota direksi perusahaan. Perusahaan ini didirikan sejak 2006 dan menjadi pemilik kilang LPG swasta terbesar kedua di Indonesia. Pembangunan kilang dan instalasi fasilitas pengolahan pedal bumi yang berlokasi di Palembang dilakukan sejak 2006 dengan produksi komersial pada 2007.Perusahaan ini memproduksi LPG sebagai produk utama, propana, dan kondensat. Perseroan mendapatkan sumber pasokan pedal bumi dari PT Pertamina EP melalui Joint Operation Agreement dengan salah satu perusahaan afiliasinya yang mempunyai perjanjian jual beli pedal jangka panjang dengan Pertamina ! EP. (art) Info seputar peluang bisnis online tanpa ribet fenci! ng Top info ttg : forbiddance terbaik di indonesia gt symmetric fencing Topposted by Angga Sanusi
Jual Beli Kaskus

Bookmark and Share

0 comments:

Post a Comment